
Salah satu faktor kenapa banyak remaja kehilangan masa emasnya adalah mendapat perlakuan bullying baik secara verbal, fisik, dan sosial media. Tindak perundungan yang menyakitkan membuat para remaja tidak bisa hidup “normal” seperti orang kebanyakan. Mereka kehilangan kebebasan dan kebahagiaan hidup.
Tindakan bullying terus saja terjadi setiap harinya, terlebih di lingkungan pendidikan dan tempat kerja. Nahas, banyak orang seakan masih tidak peduli dan cenderung mengabaikan kekerasan tersebut. Padahal, dampak dari bullying sangatlah luar biasa mengerikan. Para korban bullying dapat mengalami mental sickness (kerusakan jiwa), hingga sampai ada yang melakukan bunuh diri karena trauma.
Dalam buku Jika Hidup Tanpa Tanda Seru! ini, penulis mengajak para pembaca untuk mengenal lebih dekat ragam tindakan bullying dan dampaknya yang buruk. Ketidakseriusan kita dalam melawan perundungan membuat hidup orang lain menjadi hancur. Belum lagi dampak kerusakan bagi para korban, baik fisik dan metalnya.
Selain mengulas tentang faktor-faktor kenapa seseorang melakukan bullying dan dampaknya, buku ini dilengkapi dengan test, reality-check, kata mutiara, dan questioner. Bahasa penyampaian yang ringan dan tidak terkesan menggurui (namun syarat akan pembelajaran) membuat buku ini seperti sebuah paket komplit untuk teman baca para remaja.